Contoh Telaahan staf pdkb tt/tet

Tidak ada komentar

PT. PLN  (PERSERO) PENYALURAN DAN PUSAT PENGATUR BEBAN SUMATERA

 


TELAAHAN STAF


NAMA                                       : DEDI RINALDI
NO. TEST                                  : AC/JP-DS/EL-IV/13/008
PROYEKSI JABATAN          : JUNIOR ENGINEER PDKB

JUDUL                                       : PENGGANTIAN ISOLATOR SUSPENSION 150 KV METODE SPIRAL WIRETONG   






TAHUN 2014


                                                        LEMBAR PENGESAHAN
JUDUL                                   : PENGGANTIAN ISOLATOR SUSPENSION 150 KV METODE SPIRAL WIRETONG
                                                                       
NAMA                                    : DEDI RINALDI
NO. TEST                               : AC/JP-DS/EL-IV/13/008
PROYEKSI JABATAN        : Junior  Engineer  PDKB

                  Menyetujui                                                   Medan, 19 Mei 2014
          Mentor                                                                 Siswa OJT
     ASMAN HAR UPT MEDAN

   
         SAMSUL MULYONO                                               DEDI RINALDI                                                    NIP :                                                                        No. Test : AC/JP-DS/EL-IV/13/008
Mengetahui,

        Manager                                                                 SPV PDKB
   PT PLN (Persero) P3B Sumatera                          PT PLN (Persero) P3B Sumatera                                                     
               UPT MEDAN                                                          UPT MEDAN  
                                                                                  

           HERU CAHYADI                                                     KRISTIANTO
   NIP                                                                   NIP :




KATA PENGANTAR
            Assalammu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh. Segala puji bagi Allah yang telah memberikan saya  kemudahan sehingga saya dapat menyelesaikan        penulisan Telaahan staf yang berjudul “PENGGANTIAN ISOLATOR SUSPENSION 150 KV METODE SPIRAL WIRETONG”. Telaahan staf  ini disusun guna memenuhi persyaratan peserta OJT di tempat kerja yang sesuai dengan program yang telah ditetapkan.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak pihak yang telah membantu dalam penulisan ini yaitu
1.      Kristianto (SPV PDKB UPT MEDAN)
2.      Senior PDKB upt Medan.
3.      Teman – teman  OJT PDKB UPT MEDAN

Semoga Telaahan staf yang saya buat ini dapat memberikan pengetahuan yang lebih luas kepada si pembaca. Walaupun Telahaan staf ini memberikan kelebihan dan kekurangan. Penyusun membutuhkan saran dan kritik dari si pembaca yang sifatnya membangun. Terimakasih    

  Medan,                      2014
                                                                                      Penulis,



                                                                                    DEDI RINALDI





DAFTAR ISI

LEMBAR PENGESAHAN .................................................................  i
KATA PENGANTAR ..........................................................................  ii
DAFTAR ISI ........................................................................................  iii
DAFTAR GAMBAR ...........................................................................  v
DAFTAR TABEL ................................................................................  vi
ABSTRAK ............................................................................................ vii
BAB I
LATAR BELAKANG .........................................................................  1
             BAB II
PERMASALAHAN .............................................................................  2
BAB III
PERSOALAN ………………………………………………………… 3
BAB IV
PRA ANGGAPAN ………………………………………………….... 4
BAB V
FAKTA YANG MEMPENGARUHI ………………………………… 5
BAB VI
PEMBAHASAN ………………………………………………..………...6
           6.1. PEKERJAAN DALAM KEADAA BERRTEGANGAN(PDKB)…....6
           6.2. METODE PDKB TT/TET………… ……………………………....…6
           6.3. JENIS JENIS MENARA/TOWER LISTRIK  ………………………..7
           6.4. TABEL JARAK AMAN MINIMUM PDKB ……………………...…7
           6.5. JARAK AMAN ………………………………….……………………8
                        6.6. TABEL JARAK AMAN MINIMUM PDKB (LLMAD)……………...8





           6.7. PERALATAN KERJA...............…………………………………….10
           6.8. PERLENGKAPAN K3………. ……………………………………..10
           6.9. PROSUDUR KERJA…………………………………………………11
BAB VII
KESIMPULAN …………………………………………………………16
BAB VIII
TINDAKAN YANG DI SARANKAN …………………………………17
REFERENSI …………………………………………………………….18









DAFTAR GAMBAR
           
6.1.      Lattice tower   ……………….…………………………………………...….11
            6.2.      Tubular steel pole………………………...……………………………….…12
            6.3.      Tower 2 sirkit tipe suspensi (kiri) dan tension (kanan)...................................12
            6.4.      Tower 4 sirkit tipe suspensi (kiri) dan tension (kanan)……………………...13
6.5.      Persiapan dan pengecekan alat…….……………………………………...…11
            6.6.      Proses menaikan alat metal dan alat cold .….…………………………….…12
            6.7.      Proses pemasangan wiretong………………….………………………..........12
            6.8.      Pelepasan isolator sisi cold…………………….…………………….……….13
           
           















DAFTAR TABEL

            Tabel 6.4 Jarak Aman Minimum PDKB ………………………………………..…..7
Tabel 6.6 Data alat suspension 150 kv……………………………………..………...8
            Tabel 6.7. Perlengkapan K3 …………………………………………………………10

           


           



ABSTRAK
Dengan adanya penggantian isolator secara PDKB maka pemeliharaan saluran transmisi lebih handal karena tidak ada pemadaman transmisi dan kontunitas penyaluran listrik lebih terjaga. Penggantian isolator metode spiral wiretong ini tidak memerlukan personil PDKB yang bersentuhan langsung dengan tegangan  karena hanya menggunakan stik isolasi.
Sebelum melakukan pekerjaan secara PDKB harus dilaksanakan JSA terlebih dahulu , supaya  diketahui metode kerja  apa yang akan  dikerjakan penggantian isolator yang dimana berdasarkan hasil climb  up inspenction  yang telah dikerjakan . Pekerjaan penggantian isolator ini harus menggikuti semua yang terdiri pada IK : P3B JB-TRS/IKA/05-104/PIS.


Kata kunci : Penggantian isolator suspension 150 kv




























BAB I
LATAR BELAKANG
.
Dengan berkembangnya pada sector perindustrian serta meningkatnya kehidupan rumah tangga maka kebutuhan energi listrik terus bertambah . hal ini akan berakibat masyarakat sangat membutuhkan energi listrik yang lebih besar. sekarang listrik bisa dikatakan sebagai salah  satu kebutuhan utama bagi penunjang dan pemenuhan kebutuhan hidup umat manusia.
Oleh karena itu, dengan setiap terhentinya arus listik (padam) maka dengan dengan sengaja PLN akan membuat keluhan bagi masyarakat yang menggunakan kebutuhan listrik ,sehingga jelas akan merugikan perusahaan listrik sendiri.
Untuk meningkatan keandalan penyaluran tenaga listrik agar jaringan listrik tidak terjadi pemadaman listrik lagi ,maka harus di lakukan pemeliharaan . untuk menggurangi pemadaman listrik maka pihak PLN membentuk sebuah tim yang bernama PDKB(pekerjaan dalam keadaan bertegangan). Dengan tim ini PDKB dapat bekerja dalam keadaan bertegangan ,maka aliran listrik dapat disalurkan ke pelanggan tanpa harus di padamkan(continuenitas electrical).



BAB II
PERMASALAHAN

               Berdasarkan hasil climb up inspection yang dilakukan pada tanggal 20 s/d 24 November 2013 terdapat hasil temuan yaitu Isolator flash over pada tower 94 phasa bawah line 1 penghantar Titi Kuning – Brastagi.



















BAB III
PERSOALAN
             Dari permasalahan yang telah diuraikan dalam BAB II maka ditemukanlah beberapa persoalan yang harus diselesaikan dalam rangka pemeliharaan jaringan transmisi SUTT/SUTET
Persoalan :
1.      Temuan Isolator Flash Over pada tower 94 phasa bawah line 1 penghantar titi kuning – brastagi
2.      Sebelum melakukan pekerjaan pengantian isolator , harus dilakukan JSA terlebih dahulu
3.      Berdasarkan hasil JSA tersebut didapatlah metode pekerjaan pengantian isolator menggunakan metode spiral wire tong agar jarak LLMAD pada saat pekerjaan lebih terpenuhi.












BAB IV
PRA ANGGAPAN

        Berdasarkan pada penjelasan pada bab-bab sebelumnya dapat disimpulkan  bahwa kunci untuk menyelesaikan persoalan-persoalan tersebut :
1.      Sebelum melakukan pekerjaan harus di lakukan JSA(Job Safty Analisys) terlebih dahulu supaya pada saat pekerjaan lebih terencana dan mencari solusi yang terbaik untuk mengerjakan pekerjaan tersebut.
2.      Setelah melakukann JSA maka kita akan menggetahui metode pekerjaan apa yang harus di kerjakan pada tower tersebut.
3.      Sebelum melakukan pekerjaan harus melaksanakan prosudur kerja.













BAB V
FAKTA YANG MEMPENGARUHI

1.      Berdasarkan climb up inspenction pada penghantar titi kuning – brastagi  pada tanggal 20 s/d 24 november maka terdapat temuan flash over pada tower 94 phasa bawah line 1 .
2.      Untuk akses ke tower bisa menggunakan mobil , karena letak tower di pinggir jalan.
3.      Penyebab isolator yang sering flash pada penghantar titi kuning berastagi , karena penghantar tersebut melewati lembah gunung , di mana kelembapan tinggi , cuaca daerah tersebut sering terjadinya petir.














BAB VI
PEMBAHASAN
6.1.  Pekerjaan Dalam Keadaan Bertegangan (PDKB)
Pada  tahun 1960, Harold L. Roden, seorang insinyur praktisi tegangan tinggi dari perusahaan pelayanan Tenaga Listrik Amerika, berkerjasama dengan Dr. Charles D Miller, seorang insinyur peneliti muda perusahaan Ohio Brass, mengadakan sebuah program pengujian untuk mengevaluasi faktor-faktor yang tidak diketahui dan aspek keselamatan dari metode barehand. Metode ini telah dikembangkan dan disempurnakan dalam pengujian mereka, sehingga dapat dilakukan oleh semua pelaksana dalam pemeliharaan bertegangan saluran  tegangan tinggi.
Tiga alasan utama yang menyebabkan metode barehand digunakan 
1.
Kurangnya sistem interkoneksi transmisi sehingga pekerjaan dalam keadaan bertegangan  menjadi sangat penting.
2. Bertambahnya ukuran konduktor dan asesorisnya menyebabkan penggunaan hot stik menjadi kurang     praktis.
3. Bertambahnya tegangan sistem sehingga mengakibatkan bertambahnya jarak aman.
Teknik ini bukan merupakan pengganti metode lain dari pemeliharaan saluran bertegangan tetapi lebih merupakan sebuah prosedur pelengkap yang terkait dalam bidang ini. Hot stick dan live line rope merupakan komponen yang diperlukan pada sebagian besar pengoperasian metode barehand.
6.2. Metode PDKB TT/TET
6.2.1 Metode Barehand
Metode barehand adalah suatu metode dimana pelaksana bekerja dengan menyentuh konduktor yang bertegangan, sehingga tidak ada perbedaan potensial antara pelaksana dengan konduktor yang bertegangan.
Metode ini dapat dilakukan pada tegangan 150 kV sampai dengan 500 kV dengan memperhatikan jarak aman minimum.
6.2.2 Metode Hot Stick
Metode Hot Stick adalah suatu metode dimana pelaksana berada di sisi tower yang terisolasi dari konduktor bertegangan. Metode ini menggunakan peralatan hot stick dengan jarak tertentu sehingga aman dikerjakan.
Semua peralatan hot stick harus mempunyai panjang isolasi yang cukup, sesuai dengan jarak aman minimum tegangan operasi.
Sarung tangan berisolasi tidak boleh digunakan pada saat pelaksanaan pekerjaan metode hot stick karena penggunaan sarung tangan dapat menutupi rasa sengatan listrik bila terjadi arus bocor, yang mengindikasikan kerusakan peralatan hot stick.


6.3  Jenis-Jenis Menara / Tower Listrik
Menurut bentuk konstruksinya, jenis-jenis menara / tower listrik dibagi atas 4 macam, yaitu:
1.      Lattice tower
2.      Tubular steel pole
3.      Concrete pole
4.      Wooden pole






         Gambar 6.1 : Lattice tower                                         Gambar 6.2 : Tubular steel pole

 Menurut fungsinya, menara / tower listrik dibagi atas 7 macam yaitu:
1. Dead end tower, yaitu tiang akhir yang berlokasi di dekat Gardu induk, tower ini hampir sepenuhnya menanggung gaya tarik.

2. Section tower, yaitu tiang penyekat antara sejumlah tower penyangga dengan sejumlah tower penyangga lainnya karena alasan kemudahan saat pembangunan (penarikan kawat), umumnya mempunyai sudut belokan yang kecil.

3. Suspension tower, yaitu tower penyangga, tower ini hampir sepenuhnya menanggung gaya berat, umumnya tidak mempunyai sudut belokan.

4. Tension tower, yaitu tower penegang, tower ini menanggung gaya tarik yang lebih besar daripada gaya berat, umumnya mempunyai sudut belokan.

5. Transposision tower, yaitu tower tension yang digunakan sebagai tempat melakukan perubahan posisi kawat fasa guna memperbaiki impendansi transmisi.

6. Gantry tower, yaitu tower berbentuk portal digunakan pada persilangan antara dua Saluran transmisi. Tiang ini dibangun di bawah Saluran transmisi existing.

7. Combined tower, yaitu tower yang digunakan oleh dua buah saluran transmisi yang berbeda tegangan operasinya.


                             



                     Gambar 6. 3 :Tower 2 sirkit tipe suspensi (kiri) dan tension (kanan).   






                              Gambar 6.4. Tower 4 sirkit tipe suspensi (kiri) dan tension (kanan).


 Menurut susunan / konfigurasi kawat fasa, menara / tower listrik dikelompokkan atas:

1. Jenis delta, digunakan pada konfigurasi horizontal / mendatar.
2. Jenis piramida, digunakan pada konfigurasi vertikal / tegak.
3. Jenis Zig-zag, yaitu kawat fasa tidak berada pada satu sisi lengan tower




6.4. JARAK AMAN
Jarak aman minimum adalah daerah dimana pelaksana dapat bekerja dan peralatan dapat digunakan dengan aman pada daerah bertegangan. Pelaksana PDKB harus tetap menjaga dirinya dan peralatan yang dibawanya tidak melanggar jarak aman minimum dan jarak minimum peralatan seperti yang ditetapkan.
6.5. TABEL JARAK AMAN MINIMUM PDKB (LLMAD)
            Tabel jarak aman minimum (LLMAD) pekerjaan dalam keadaan bertegangan tertuang dalam SPLN 82-1-1991 dan dalam Buku Panduan Umum TT/TET dengan metode PDKB seperti tertera pada tabel 6.4.
Tegangan Operasi
Fasa ke ground
Fasa ke fasa
70 kV
900 mm
1200 mm
150 kV
1200 mm
1500 mm
500 kV
3400 mm
5500 mm
                                           Tabel 6.4 Jarak Aman Minimum PDKB

6.6. PERALATAN KERJA

DATA ALAT SUSPENSION 150 kV
Spiral - Wire Tong
NO
NAMA ALAT
UKURAN
SATUAN
VOL
CEK LIS KELUAR
CEK LIS MASUK
1.
Live Line Rope (Handline)
5/8 x200m
Roll
3


2.
Live line rope (Pengendali)
5/8 x200m
Roll
1


3.
Live Line Rope (Guy Rope)
10 m
Buah
1


4.
Snatch block
1250 Lbs
Buah
4


5.
Snatch block
2500 lbs
Buah
3


6.
Capstan + asesoris
1000 lbs
Set
1


7.
Portable Generator
5 KVA
Set
1


8.
Universal stick + asesoris
1½ ‘ x 14 “
Buah
3


9.
Wire tong
0,45 KN
Buah
3


10.
Tower saddle

Buah
3


11.
Pole Clamp

Buah
3


12.
Straip Hoist
750 kg
Buah
3


13.
Webbing sling
1 ton
Buah
15


14.
Webbing sling
2 ton
Buah
2


15.
Webbing sling
3 ton
Buah
2


16.
Static shunt untuk sisi hot end
-
Buah
1


17.
Static shunt untuk sisi cold end
-
Buah
1


18.
Tools Set
-
Set
1


19.
Tools bag
-
Buah
4


20.
Shackles besar
6,5 ton
Buah
4


21.
Shackle kecil
2 ton
Buah
4


22.
Terpal plastik
4x4m
Buah
2


23.
Rak untuk peralatan
-
Set
2


24.
Karabiner besar
25 KN
Buah
2


25.
Karabiners kecil
30 KN
Buah
15


26.
Spriral link stick

Buah
2


27.
Snooke

Buah
3


28.
Hot Stick Tester

Buah
1


29
Rope Tester

Buah
1


30.
Kabel Roll

Buah
2


31.
Rak stick

Buah
2


32.
Paging

Buah
10


33.
Plat Besi

Buah
3









                                                            Tabel 6.6 Peralatan kerja





6.7. PERLENGKAPAN K3
No
Nama alat
ukuran
satuan
jumlah
Cek keluar
Cek masuk
1.
Cobra

Buah
9


2.
Lanyard

Buah
9


3.
Hardnest

Buah
9


4.
Helmet

Buah
15


5.
Konduktif Sarung Tangan

Set
2


6.
Bonding

Buah
2










                                                            Tabel 6.7. Peralatan K3



6.8. PROSUDUR KERJA
Pengawas Pekerjaan
    Menyatakan pekerjaan yang akan dikerjakan
    Memberi tugas masing masing personil (pembagian tugas)
    Menyatakan bahwa fungsi reclose sudah dinonaktifkan

Pengawas K3
    Bertanya kesiapan pesonil untuk bekerja dalam keadaan sehat atau tidak
Memimpin doa sebelum melaksanakan pekerjaan








6.9. LANGKAH-LANGKAH PELAKSANAAN


6.9.1  Persiapan dan pengujian Peralatan.
                 Gambar 6.5 : Persiapan dan pengecekan alat.

6.9.2  Tailgate session dan doa.
6.9.3  Pasang  capstan pada kaki tower
6.9.4  Naikkan dan pasang Handline

6.9.5  Naikkan dan tempatkan peralatan sisi cold pada posisinya
              Gambar 6.6 : proses menaikan alat metal dan alat cold.

6.9.6  Lepas dan pindahkan arching horn sisi cold ke body tower ( bila ada )
6.9.7 Naikkan dan pasang tower saddle lengkap dengan strap hoist 

6.9.8 Naikkan dan pasang splice wire tong 
            Gambar 6.7 : proses pemasangan wiretong

6.9.9 Naikkan dan pasang spiral link stick pada chain hoist
6.9.10 Naikkan dan tempatkan universal stick
6.9.11 Pindahkan handline ke block yang dipasang di atas ujung insulator sisi cold end
6.9.12 Ambil alih beban insulator oleh chain hoist
6.9.13 Lepas insulator pada sisi hot
6.9.14 Turunkan konduktor ± 50 cm ( periksa jarak konduktor ke bagian tidak bertegangan )
6.9.15 Ikatkan ujung handline pada insulator nomor 2
6.9.16 Angkat insulator dengan handline

6.9.17 Lepas insulator sisi cold end
                                    Gambar 6.8 : pelepasan isolator sisi cold

6.9.18 Turunkan insulator untuk diganti
6.9.20 Naikkan insulator pengganti 
6.9.21 Balik urutan instruksi kerja untuk pemasangan insulator
6.9.22 Melaksanakan evaluasi dan melengkapi dokumen yang diperlukan



















                      BAB VII
KESIMPULAN

            Berdasar hasil pembahasan pada bab sebelumnya maka dapat disimpulkan sebagai berikut :
1.      Dengan menggunakan metode spiral wiretong  maka pekerjaan penggantian isolator dapat terselesaikan dengan aman dan selamat .
2.       






BAB VIII
TINDAKAN YANG DISARANKAN

1.   Pada saat JSA harus lebih teliti lagi ,supaya pada pekerjaan tidak terjadi kesulitan dan agar lebih terencana .
2.   Jika pada traves phasa yang ingin dikerjakan tidak memenuhi jarak aman pada phasa yang di atasnya, maka pada phasa atas nya harus di pasang wiretong untuk memenuhi LLMAD
3.    















REFERENSI

1.      IK-TRS-BOT-006 INSTRUKSI KERJA PENGGANTIAN ISOLATOR SUSPENSION 150 KV WIRE TONG +ö+ç+¦ SPIRAL LINK STICK METODE HOT STICK
2.      Pemeliharaan SUTT/SUTET Bebas tegangan
5.      http://imanudin84.wordpress.com/tag/pemeliharaan-dalam-keadaan-bertegangan/














Tidak ada komentar :

Posting Komentar